Secangkir Kopi Pahit

Sebuah Kejujuran Rasa Yang Tidak Bisa menipu

Posted by Kanalku 13 April 2020

Di Kafe atau restoran, kopi biasa disebut Black Coffe. Memang hitam warnanya dan minuman ini identik dengan para penikmatnya yang penuh filosofis. Meskipun bukan hanya dalam kalangan pria, peminum kopi dianggap memiliki sifat kelaki-lakian yang punya cara tersendiri untuk menikmati secangkir Kopi hitam ini.

Namun, bagi saya, Kopi Hitam adalah seperti yang dikatakan Judul tulisan ini, Sebuah Kejujuran Rasa yang tidak bisa menipu.

Secangkir kopi mungkin lebih jujur dari kamu. Meskipun kopi pahit namun ia tidak menyembunyikan pahitnya dan meskipun ia hitam, tapi tanpa malu mengakui warnanya.

Ada kalanya kopi hadir sebagai obat penenang yang paling sederha dan aku ingin memasan secangkir kopi untuk mengenang kenangan yang telah menyimpan kita di sudut kedai waktu itu.

Secangkir kopi jujur bisa menjadi harapan untuk merubah suasana yang begitu suram dan dengan setia mememaniku sewaktu saya sedih maupun senangg. Walaupun kau pahit dan warna mu pun hitan tetapi bagiku kau mampu memberikan inspirasi untuk terus berkarya.

Kau tetap konsisten dan tidak memandang stratifikasi sosial sehingga kau menjadi suguhan yang paling sederhana dan banyak di gemari orang karena kejujuran mu.

Itu lah secangkir kopi jujur

Awalnya saya tidak merasakan kenikmatan itu! Tapi saya tumbuh di keluarga peminum kopi. Ayah bisa menghabiskan beberapa cangkir sehari dan Ibu saya biasa menghabiskan 1 kopi mug setiap hari namun dengan gula. Selain itu disetiap pertemuan keluarga pasti ditawari kopi.

Tapi itu belum membuat saya jatuh cinta sama kopi. Peristiwa itu terjadi ketika saya terdampar di starbucks Airport, menunggu pesawat yang delay.

Entah kenapa saya iseng pesen black coffee. Tadinya mau diminum pakai gula. Karena iseng saya coba-in minum tanpa gula. Oh my God! It's sooo good! Dan saya menghirupnya sampai tetes terakhir. Tanpa sebutir pun kristal gula didalamnya.

Beberapa hari kemudian di rumah saya bereksperimen dan membuatnya tanpa gula. Yuck! Rasanya bener-bener ngga enak. Itulah yang akhirnya membuka mata (dan lidah) saya pada dunia kopi. Bahwa kopi tidak diciptakan setara.

Setelah berekaplorasi dari kedai-kedai kopi disekeliling kantor, akhirnya saya menemukan kebiasaan favorit saya saat ini: Starbuck Colombia atau Guatemala, Medium Roast, di giling halus dan dibrew dengan aeropress. Kebiasaan inipun terbawa hingga di acara keluarga, saat ditawari kopi penuh gula, saya hanya tersenyum dan bertanya “ada air panas?”. Kemanapun saya pergi, sekantong grind coffee dan aeropress selalu ikut dalam tas saya.

Coffee is life. Something worthy of my thanks to God.